Teryata Kakak Monica Agresif

Teryata Kakak Monica Agresif – Cerita Dewasa, Untuk awal mula ku ingin memperkenalkan diri dulu, Nama aku Darony. Aku ada kesempatan belajar di Singapura sebab mamah-papahku bekerja di sana. Ketika itu aku berusia 14-15 tahunan dan masih duduk di kelas I SMU. Waktu lagi kenalan pada temen baru, ada gadis cantik’datang dari arah pintu gerbang sekolah, aku melihat gadis sangat cantik’..”Cantik juga nih.(dalam hati)”. Setelah ku tanya temen ku ternyata dia kakak kelas. Umurnya sekitar 17-an dan kira-kira kelas III SMU. Namanya Monica .( “ Cute abiz juga ini gadis ”). Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu saya “Ngapain loe nanyain tentang kakak saya ?”. Waduuuuuh..eett dah, kaget saya Aku cuma takut didigebukin karena dia ‘gangster’ di sekolahan ini. “Ah..enggak kok cuma Nanya doank” kata ku dengan hati gementar.
Teryata Kakak Monica Agresif

Balik dari sekolah ku terus ngebayangin paras gadis itu. Aku nggak bisa ngilangin dia dari pikiran saya Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil mungil dan tipis mengoda, buah dadanya yang montok (jika di bandingkan mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman-teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely full perfect. Aku hanya selalu bisa ngebayangin kalo-kalo dia mau ama saya ( PD ). Di suatu pagi yang cerah, ku ama mamih pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari-nyari toko musik, rencananya aku mau belajar main gitar.


Setelah kira-kira Satu bulan baru ku tahu bahwa guru gitar ku sama ama adiknya Monica . Terus guru ku itu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Aku girang banget dibuatnya. Mungkin ada kesempatan ku ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.


Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang ku tulis Riqi ) ngundang ku ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus ku tanya ada siapa aja di rumahnya.

“ saya ama kakak ku doank kok” jawabnya. Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi ku juga rasa diri ku sendiri bodoh. Soalnya dia aja kagak kenal saya malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi ku ngak peduli.


Riqi sebenarnya belom mastiin kapan ku bisa dateng ke rumahnya. Tapi ku ngak peduli dateng ke rumahnya hari itu karena ku cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya ku neken bell. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul. “Nyari siapa?”. “ Riqi ” ku bilang. “Wah, maaf, Riqi nya nggak ada tuh.”

Wah.. sekarang baru ku sadar suara Monica ternyata lembut lagi ‘cute’.

“Oh.. ya udah, terima kasih.” saya muterin badan saya belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi. “Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.(” Wah kebetulan!! Peluang emas banget! )


Terus ku masuk dan dihidangin minuman dingin ama Monica . Terus dia duduk dihadapan ku ngajakin ku ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan ku menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi ku bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala ku ngelirik ke bagian dada dan pahanya. ku rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.

“Kapan Riqi balik?” tanya saya “Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6″

saya ngelirik jam tangan saya Sekarang jam 2 petang. Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang ku bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus. Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan saya Ternyata jarinya terluka kena kaca. Naluri lelaki ku bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang ku isep aja darah yang ada di jarinya. Waktu darahnya udah beku ku mengangkat wajah saya Ternyata selama ini dia ngeliatin saya Tiba-tiba dia ngomong “Ron, kok lu ganteng banget sih?” saya hanya tersipu-sipu. Terus ku diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di sofa, ku usapin aja tuh obat ke jarinya.


Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka. “Ron, cium ku dong, boleh nggak?”. Saya bengong doank nggak tahu mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir saya , Langsung ku lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan ku nyoba untuk mendesak lidah ku masuk ke dalam mulutnya. Dia membalas dengan melumat bibir saya Tanpa sadar tangan tangan ku udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman ku menjadi semakin buas.


Kini bibir ku turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan ku bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana ku dan coba meraih Si Otong saya, aku semakin ganas. ku elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan ku satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh.

Akhirnya ku berhenti melumat bibir dan lehernya. ku coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.


“Ke kamar ku aja, yuk!”Ajaknya sambil menuntun tangan saya ku sih ikut aja. Aku kunci pintu kamarnya dan langsung ku raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. ku kembali melumat bibirnya dan coba membuka kaitan branya dari belakang. Sekarang dia bener-bener telanjang dada. Langsung ku lumat payudaranya. aku remas-remas dan ku jilatin puting kiri dan kanannya. Tanpa disadari dia mengerang. “ummh..ahh..!”

saya malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis ku yang sangat besar, pernah di ukur 15 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis ku itu. ku mengerang “Ahh….terusin..ahh!”


Kira-kira 12 menit ku melumat payudaranya. Sekarang ku nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah terlepas ku tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari luar celana dalamnya dan tangan ku yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya. “Ahh…. ummhh!” Erangnya. Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana ku dan meraih penis ku yang sangat tegang. Dia nyuruh ku duduk. Terus dia jongkok di depan saya Dia nyium kepala penis ku dan menjilatnya. Kemudian dia berusaha mengulum dan menghisap penis ku yang besar. ku mengerang keenakan.

“Ummhh.. Monica ..!!”


Akhirnya ku nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. ku nggak mau keluar terlalu awal.

Terus perlahan-lahan ku lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya. Langsung ku tidurin dan ku kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. ku yang udah nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. ku isep dan jilatin klitorisnya. Monica menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.

“Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!


Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut ku dan sprei di ranjangnya. Kemudian ku melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis ku ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum ku masukkin ku gesekin dulu penis ku di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan. Akhirnya ku dorong penis ku ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari penis ku masuk. Perlahan-lahan ku tarik lagi dan ku dorong sekuat-kuatnya. Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.

“Aawwhh..sakit, Ron!!”


Dia mengerang kesakitan. Maka ku berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya ku mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan ku semakin cepat. Terasa penis ku bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.

“Ahh.. Monica ..enakk!!” “Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!” saya semakin bernafsu dan mempercepat genjotan saya Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua.


Lantas kami berdiri dan ku puter badannya hingga membelakangi ku (doggy style). ku tundukkin badannya dan ku arahin penis ku ke arah vaginanya dan ku genjot sekali lagi. Kedua payudaranya berayun-ayun mengikut gerakan genjotan saya ku pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat. Saya puter putingnya semakin keras dan payudaranya ku remas-remas sekuat-kuatnya. “Ahh, Darony y . saya pingin keluar..!!” jeritnya.


Terus ku percepat gerakan ku dan dia menjerit untuk orgasmenya yang kali ketiga. ku pikir-pikir ku ni kuat juga ya.. Tapi ku juga merasa mo keluar sekarang. ku nggak sampai hati ngeluarin sperma ku di vaginanya. Langsung ku cabut penis ku dari vaginanya dan ku puter badannya. ku arahin penis ku ke mulutnya yang langsung mengulum dan melumat penis ku maju mundur. ku mengerang kenikmatan “Akhh..Mol, ku keluar..!!” saya semburin sperma ku didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah bibirnya. Terus penis ku dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma.


Kemudian ku ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucap terima kasih ke saya

“Makasih, Ron! Belum pernah ku ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali ku ngeliat loe ku udah suka” Katanya. “Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah ku juga udah suka.” kata saya


“Tapi gimana dengan adik loe?”“Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik ku bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?” “Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata ku sambil tersenyum. Dia pun balas tersenyum. Akhirnya ku balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi-mimpiku selama ini udah tercapai.



Teryata Kakak Monica Agresif
1 Comments for "Teryata Kakak Monica Agresif"

Back To Top