Terapi Sex Wanita Yang Kesepian

By Unknown

Senin, 27 April 2015

Share :

Tweet

Cerita Dewasa, Terapi Sex Wanita Yang Kesepian – Saya mengenal Rinzani pertama kali pada tahun 2013, lewat sosial media berlanjut dengan sering BBM-an . Mulanya kami ngobrol biasa-biasasaja ( kenalan, bercanda,puisi, pantun dan tebak- tebakan, dll ). Menginjak minggu ke dua, tidak di sangka dia menanggapi secara antusias setiap obrolan saya yang sering menjurus / tema pembicaraannya sering tentang sexs. Waktu itu sebenarnya saya masih ragu apakah Rinzani ini betul-betul perempuan atau cuma lelaki iseng yang menyamar sebagai wanita . Maklumlah, selama ini kami berkomunikasi hanya secara tulisan, bukan lisan. Keragu-raguan itu akhirnya musnah setelah kami melakukan ” COPDAR = (copy darat)” di sebuah Plaza Mertopolitan. Dan Ternyata dia seorang cewek muda pas dengan selera ku saat itu. Tidak begitu cantik tapi tidak juga jelek. Sedang-sedang sajalah. Yang istimewa darinya adalah bentuk body yang montok & buah dadanya yang besar di atas rata-rata buah dada cewek Indonesia. Setelah berbicara beberapa ketika , dia mengajakku ke rumahnya di daerah Pondok Gede .

Dari situ saya mengetahui bahwa Rinzani sebenarnya adalah seorang ibu rumah tangga. Suaminya sekarang sedang bekerja di sebuah kontraktor besar. Setelah masuk ke ruang tamu, Rinzani mempersilakan saya menunggu sementara dia membuatkan es jeruk untukku . Agak lama Aku menunggu sampai akhirnya saya melihat Rinzani keluar membawa segelas es jeruk. Pakaian kerjanya telah ia ganti menjadi baju tidur tipis. Darah saya langsung berdesir melihat puting susunya yang menyembul karena ia melepaskan kutangnya . Setelah saya minum beberapa teguk, tidak saya sangka Rinzani langsung memeluk & menciumi saya dengan sangat bernafsu. Lidahnya menjalar di dalam rongga mulut saya. Tangannya memasuki kemeja saya lalu mengelus-elus dada saya.

Kemudian tangannya mulai bergerak turun, menuju ritsleting celana luar saya lalu membukanya. Jari-jarinya menyeruak masuk ke celana dalam & meraba bulu- bulu keriting sebelum akhirnya sampai pada rudal saya yang sudah membesar. Nikmat sekali rasanya. Tangannya meremas- remas rudal & sesekali meremas pula kantong pelir. Saya menyambutnya dengan memasukkan jari saya ke dalam baju tidur nya. Buah dadanya yang sangat besar ku remas dengan sangat bernafsu. Tangan satu lagi saya masukkan ke dalam celana dalam nya. Dari situ saya masukkan jari tengah saya ke dalam lobang memeknya yang sudah basah. Dia mengerang ketika jari-jari tangan saya mengorek-ngorek dinding memeknya Tidak puas dengan satu jari, saya masukkan lagi jari telunjuk saya hingga sekarang dua jari masuk ke dalam memeknya Jari manis & jempol saya gunakan untuk mencubit- cubit kelentitnya yang besar & keras.

Dia merintih manja. Di ketika – ketika hot seperti itu tiba-tiba dia melepaskan pelukannya. ” Di dalam saja yuk, ” pintanya sambil menarik tanganku . aku menurut lalu meng ikut inya menuju kamar tidur. Di sana dia mulai melepaskan seluruh pakaiannya, begitu pula saya hingga kami sekarang dalam keadaan telanjang bulat. “Ikat saya pakai ini,” katanya sambil memberikan ke padaku beberapa utas tali. Saya terdiam keheranan. ” Ayo, jangan ragu-ragu. Siksa & sakiti saya sepuas hatimu.” Tapi …,” tanyaku . “Jangan takut “ , Rinzani menikmatinya kok. “Ayo cepat … Tunggu apa lagi?” “Oke,” sahut saya”. Memang inilah yang paling saya senangi. Bergegas saya mengambil segumpal kain lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Setelah itu mulutnya saya ikat kuat hingga tak mungkin dia dapat berteriak. Kalaupun berteriak, suaranya tidak akan terdengar karena sangat lirih teredam kain tebal.

Setelah itu kedua tangan & kedua kakinya saya ikat ke masing- masing sudut tempat tidur. Sekarang bodynya sudah benar- benar tidak berkutik. Posisinya terlentang seperti patung pembebasan Irian Barat. Siksaan dimulai. Buah dadanya yang sangat besar saya tarik kuat- kuat lalu pangkalnya saya ikat hingga sekarang bentuk buah dadanya seperti balon. Demikian pula dengan buah dadanya yang satu lagi. Dia menjerit se kuat – kuat nya. Saya dapat melihat buah dadanya yang putih & montok sekarang berubah kemerah-merahan. Pembuluh darahnya membesar sebab darah tidak dapat mengalir lancar. Benar-benar mengerikan bentuknya. Saya ambil dua utas karet gelang. Karet gelang itu saya pilin berkali-kali sampai kecil lalu saya ikatkan ke puting susunya.

Rinzani menjerit sekuat-kuatnya . bodynya mengejang merasakan sakit yang tiada tara. Saya lari ke belakang, ke tempat jemuran. Di sana saya mengambil beberapa penjepit jemuran. Sampai di kamar ternyata Rinzani sudah mulai agak tenang. Tanpa buang waktu, saya jepit kedua puting susunya. Dia menjerit sangat keras. bodynya kembali meronta-ronta. Tapi ikatan pada bodynya terlalu kuat hingga dia tidak dapat berku tik. Penjepit berikutnya hendak saya pasang di kelentitnya. Tapi dia meronta. Mulutnya berusaha mengatakan sesuatu tapi kain yang membungkam mulutnya membuat kata-katanya tidak terdengar jelas bagiku . Ketika saya hendak menjepitkan penjepit itu ke klitorisnya, dia menggoyang-geol-geol & hentakan nikmatpinggulnya
agar usaha saya gagal. Tapi saya tidak menyerah begitu saja, perutnya saya duduki lalu secepat kilat penjepit itu sudah menancap erat di klitorisnya. Rinzani menjerit sangat kuat . bodynya mengejang & meronta-ronta menahan sakit yang teramat sangat.

Mukanya memerah & dari matanya saya melihat tetesan air mata. Saya tinggalkan bodynya yang menggelepar-gelepar kesakitan. Saya masuk ke ruang makan. Di dalam lemari es (kotak dingin) saya menemukan sebuah pare putih ( Momordica charantia, bentuknya seperti mentimun, berasa agak pahit & biasanya dijual tukang siomay bersama tahu, kentang, & koll ) sangat besar. Pare ini kemudian saya pakai untuk mengocok lubang memeknya dengan sangat cepat & kasar. Rinzani menggelepar-gelepar ketika pare yang sepanjang permukaannya berbintil- bintil sebesar biji jangung itu keluar masuk lubang memeknya Pare yang semula kering sekarang penuh dilumuri lendir putih, licin, & berbau khas.

Sebagian lendir lain yang berubah menjadi busa karena dikocok, meleleh keluar memeknya menuju anus. Rinzani sepertinya menikmati perlakuan ini. Bibir memeknya membesar & merekah. Setelah sepuluh menit, saya lihat body Rinzani mengejang. Kakinya menendang-nendang. Pinggulnya terangkat ke atas. Mulutnya berteriak keras. Saya kira dia mengalami orgasme hebat. Setelah bodynya mulai tenang, saya lepas ikatan pada kedua kakinya. Kaki itu kemudian saya angkat ke atas kepalanya hingga lututnya meraba buah dadanya lalu saya ikat kembali. Saya masukkan rudal ke dalam lubang memeknya yang menganga lebar.

Sampai di sini tidak ada masalah baginya. Bahkan sepertinya Rinzani sangat menikmati. Setelah tiga kali dorongan, saya cabut rudal ku yang sekarang sudah penuh dengan lendir licin. Dengan cepat saya tusukkan rudal saya ke dalam lubang duburnya. Sempit & sulit sekali. rudal saya sampai bengkok. Rinzani berteriak hendak mengatakan “jangan”. Kepalanya menggeleng- geleng. Saya tidak peduli. Pada usaha berikutnya ketika rudal saya benar- benar keras, lubang anusnya berhasil saya tembus hingga dalam. Rinzani menjerit. Setelah masuk seluruhnya, saya kocokkan rudal saya keluar masuk dengan sangat cepat.

Rinzani kembali berteriak kesakitan. Kakinya menendang- nendang tapi percuma saja, karena rudal saya tidak mungkin dapat lepas. Sekitar 4 menit kemudian saya merasakan ej aku lasi telah hampir sampai. Saya ambil bantal lalu saya tutupkan ke muka Rinzani hingga Rinzani tidak dapat bernafas. ketika itulah saya mempercepat gerakan rudal saya maju mundur. Sepuluh detik kemudian rudal saya benar- benar menegang, memuntahkan sperma banyak sekali ke dalam anusnya. Ah, nikmat sekali. Saya menikmati peristiwa itu selama belasan detik sampai kemudian saya sadar bahwa rontaan Rinzani semakin melemah. Cepat-cepat saya angkat bantal yang menutupi mukanya. Rinzani tersengal- sengal sambil diselingi batuk-batuk. Hampir saja dia mati tercekik. Setelah puas, saya mulai melepas semua ikatannya lalu saya bertanya, apakah ia menikmati perlakuan saya ini? Dia mengangguk kemudian memeluk saya erat-erat. Bibirnya menciumi seluruh muka saya tak henti-hentinya.

Terapi Sex Wanita Yang Kesepian