Istriku Mantan Ayam Kampus

Istriku Mantan Ayam Kampus – Crita Dewasa l Hari ini seorang temanku, namanya Rendy, dia menghubungi di HP-ku. Memang dia sudah janji padaku akan mengenalkan pacarnya yang bernama Ririn itu padaku, sekarang dia memintaku datang untuk bertemu dengan mereka malam ini di sebuah tempat yang sudah di janjikan alamatnya, dan aku langsung cabut kesana.


cerita dewasa


Dalam perjalanan ke sana aku teringat dengan seorang gadis yang namanya Ririn juga. Lengkapnya Ririn Ronica. Sudah setahun ini kami tidak pernah bertemu lagi, tapi masih sering menghubungi via telepon, terakhir kali aku menghubungi dia waktu ulang tahunnya tanggal 22 Agustus, dan kukirimi dia kado ulangtahun. Dia adalah orang yang begitu kusayangi. Dalam hatiku berharap semoga dia menjadi isteriku. Wajahnya mirip artis Napa Urbach waktu masih perawan dulu, tinggi 172 cm, kulitnya sawo matang. Pokoknya semua tentang dia ini serba oke lah. Ibunya orang campuran Jawa-madura, sedangkan bapaknya dari Jerman. Dia sendiri sejak lahir sampai besar menetap di DKI bersama orang tuanya.


Dulunya kami pernah bekerja di satu perusahaan bonafid, Ririn ini sebagai accountingnya kami di kantor, sedangkan aku sekarang bekerja diatas kapal Kargo. Setiap pulang dari Jepang, atau Cina sering kubawa oleh-oleh untuk dia. Tetapi salah satu point yang sulit mempersatukan kami adalah soal agama karena kami berbeda keyakinan. Terakhir yang kutahu tentang Ririn ini dia ternyata batal menikah dengan cowoknya yang namanya Bangbang itu.


Handphone-ku berbunyi lagi, rupanya dari Rendy menelpon , mereka menyuruhku masuk ke dalam kamar 313, disitu Rendy bersama dua orang ceweknya. Aku disuruh langsung saja masuk ke kamar nanti begitu tiba di sana. Aku tiba di sana pukul sembilan tiga puluh malam dan terus naik ke atas ke kamar 313. Seorang gadis membuka pintu buatku dan gadis itu hanya pakai celana dalam dan Bra saja, dan aku langsung masuk. Rupanya Rendy sedang main dengan salah seorang ceweknya itu, keduanya sama-sama telanjang dan lagi seru-serunya berduel. Terdengar suaranya si gadis ini mendesah dan mengerang kenikmatan, sementara Rendy mencium wajahnya dan lehernya. Aku berpaling pada gadis yang satu lagi ini yang memandangku dengan senyuman manis.
“Oom teman mas Rendy ya..?” tegurnya sambil duduk di atas tempat tidur yang berada di sebelahnya.


Aku hanya mengangguk dan membalas senyumnya. Bodynya boleh juga nih cewek, hanya sedikit kurus dan imut-imut.
“Namanya siapa sich..?” tanyaku.
“Namaku Nurlaela Oom buka aja bajunya.”
Lalu aku pun berdiri dan membuka bajuku, dan kemudian menghampirinya di atas ranjang dan menyentuh punggungnya, sementara Nurlaela ini terus saja menonton ke sebelah. Si gadis yang lagi ‘dimakan’ Rendy rupanya mencapai puncak orgasmenya sambil menggoyang pinggulnya liar sekali, menjerit dan mendesah, dan kemudian Rendy pun keluar. Asyik juga sekali-sekali menonton orang bersetubuh seperti ini.


Sementara keduanya masih tergeletak lemas dan nafas tersengal-sengal, si Nurlaela ini berpaling kepadaku dan aku pun mengerti maksudnya, dan kami pun mulai bercumbu, saling meraba dan berciuman penuh nafsu. Kini berbalik Rendy dan ceweknya itu yang menonton aku dan Nurlaela main. Secara kebetulan aku balik berpaling kepada Rendy dan ceweknya itu, dan betapa kagetnya aku melihat siapa gadis yang bersama Rendy itu. Masih sempat kulihat buah dadanya dan puting susunya sebelum cepat-cepat dia menarik selimut menutupi badannya. Aku langsung jadi ‘down’ dan bangun berdiri, dan menegur Rendy sambil memandang si gadis itu yang masih terbaring. Dia pun nampaknya begitu kaget, untung saja Rendy tidak melihat perubahan pada air wajahnya.


“Hi Rendy .., sorry aku langsung main tancap nich.” kataku, Rendy hanya tertawa saja padaku.
“Gimana Roll, oke punya?” tanya Rendy sambil melirik Nurlaela yang masih terbaring di ranjang.
“Excellentt boy..!” jawabku sambil berdiri di depannya tanpa sadar bahwa aku lagi telanjang bulat dan tegang.
“Roll, kenalkan ini cewekku yang kubilang si Ririn itu,” ucap Rendy sambil tangannya berbalik memegang kepalanya Ririn .


Segera aku menghampirinya dan mengulurkan tanganku yang disambut oleh gadis itu.
Kami berjabat tangan, terasa dingin sekali tangannya, dan dia menengok ke tempat lain, sementara aku menatapnya tajam. Untunglah Rendy tidak sadar akan perubahan diantara aku dengan gadis ini. Lalu si Ririn ini bangun sambil melingkari tubuhnya dengan handuk, kemudian berjalan ke kamar mandi diiringi oleh tatapan mataku, melihat betis kakinya yang panjang indah itu yang dulu selalu kukagumi.


Tidak sadar aku menarik nafas, terus Rendy mempersilakan aku dan Nurlaela kembali melanjutkan permainan yang tertunda itu. Kami kemudian melakukan foreplay sebelum acara yang utama itu. Kulihat sekilas ke sebelah, Ririn sudah balik dari kamar mandi dan memperhatikan aku dan Nurlaela yang sedang bertempur dengan seru, Nurlaela mengimbangiku tanpa terlalu berisik seperti Ririn tadi. Nurlaela mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar dan kusodok lubang vaginanya dengan penuh semangat. Maklumlah, dua bulan di laut tidak pernah menyentuh wanita sama sekali.


Sampai akhirnya kami berdua pun sama-sama keluar, aduuh.. nikmatnyaa… Kuciumi buah dada yang penuh keringat itu dan bibir-bibirnya yang tipis itu, kulitnya benar-benar bersih mulus dan akhirnya kami terbaring membisu sambil terus berpelukan mesrah dan tertidur. Waktu itu sudah jam dua belas tengah malam.
Ketika aku terbangun, rupanya Nurlaela tidak tidur, dia malah asyik memandangiku. Kulihat ke sebelah, Rendy dan Ririn masih terlelap, hanya selimutnya sudah tersingkap. Rendy tidur sambil memeluk Ririn dan keduanya masih telanjang bulat. Paha Ririn yang mulus sexy itu membuatku jadi terangsang kembali dan terus saja memandangnya dari jauh.


“Dia cantik ya..?” lalu Nurlaela berbisik padaku, aku hanya mengangguk kepala.
“Cantik, sexy.. tapi milik banyak orang..” tambah Nurlaela lagi.
“Dia temanmu kan..?”
“Kita satu fakultas dulu, dan sama-sama wisuda, setahu gua dia dulunya nggak suka main sama laki, tapi dia melayani tante-tante senang yang suka nyari mangsa di kampus.”
“Maksud kamu Ririn itu lesbian..?”
“Yah gitu lah, tapi dia juga pacaran waktu itu, terakhir dulu gua dengar dia lama main ama orang cina dari Hongkong.”


“Bisa jadi dia pernah lesbong, soalnya liat tuh puting susunya udah besar dan panjang lagi, kayak ibu-ibu yang pernah menyusui.” kataku.
“Pak Rendy ini cuman salah satu dari koleksinya, dia juga suka main ama orang bule dari Italy, terus dia juga ada main sama Pak *********** (pejabat penting).”
“ Nurlaela kok tau semuanya..?”
“Soalnya gua sering jalan bareng dia, kalo dia dapat order sering dia bagi-bagi ama gua, orangnya paling baik juga sosial ama temen.” sambung Nurlaela lagi.


Sementara Nurlaela tidak tahu kalau aku dan Ririn juga sudah lama kenal.
Tiba-tiba Ririn menggerakkan badannya membuat bagian perutnya yang tadinya terselimut kini terbuka, gerakannya itu membangunkan Rendy yang melihat buah dadanya begitu menantang langsung mulutnya beraksi, dari tetek Ririn turun terus ke bawah membuka lebar pahanya Ririn dan menjilati bibir vaginanya. Aku langsung bangun dan menghampiri ranjang keduanya dan memperhatikan dari dekat Rendy menjilati bibir kemaluan Ririn dan menguakkannya. Nampak lubang kemaluan Ririn yang memerah terbuka cukup besar. Sementara bulu-bulu kemaluannya kelihatan seperti dicukur bersih, licin seperti vagina seorang bayi.


Melihatku memperhatikannya dengan serius, Rendy lalu bertanya.
“Kamu suka Roll..? Kita tukaran aja sekarang, aku ama Nurlaela ”
Lalu Rendy bangun dan pindah ke ranjang sebelah, dan aku segera menggantikan tempat Rendy tadi, tapi betapa terkoyaknya hatiku saat itu. Benar-benar tidak pernah kukira akan mengalami pertemuan kembali yang begini dengan Ririn . Aku berbaring sambil mendekap tubuhnya pelan-pelan, seolah takut jangan sampai dia terbangun. Mulutku melahap buah dadanya, menghisap puting susunya yang besar dan panjang itu, tanganku pelan turun ke bawah mengusap selangkangannya, terus memegang vaginanya sambil mencium pipinya, mengulum bibir-bibirnya. Ririn mendesah dan menguap sambil menggerakkan badannya, tapi tidak bangun. Aku pun terus melanjutkan aksiku.


Ketika dia berbalik tertelungkup, segera kupegang pantatnya dan menguakkannya. Nampaklah lubang duburnya yang sudah terbuka itu, merah kehitam-hitaman, kira-kira berdiameter satu senti. Tapi betapa hatiku begitu penuh kasih padanya, pelan-pelan lidahku menjulur ke lubang pantatnya itu dan kujilati pelan-pelan. Tiba-tiba Ririn menggerakkan pantatnya, rupanya terasa olehnya sesuatu yang nikmat di pantatnya. Aku terus saja menjilatinya, lalu dia merintih dan menarik napas panjang dan mendesah.
“Aduuhh.. enak Rendy , terus Sayang.. lidahnya terus mainkan.., duuh.. enaakk..!” desahnya pelansambil semakin kuat menggoyangkan pantatnya, sementara rudalku sudah tegang sekali.


“ Rendy .., jellynya.. jellynya dulu.. baru masukin yaa..!”
Aku tidak tahu dimana jellynya, lalu kuludahi saja banyak-banyak sampai lubang duburnya itu penuh dengan ludahku dan kuarahkan rudalku ke arah sasarannya, dan mulai menyentak masuk pelan-pelan.
“Aaacchh..!” dia mendesah.


Sekali hentak langsung masuk tanpa halangan, kudorong terus rudalku, tangan kananku melingkari lehernya. Dia menarik napas panjang sambil mendesah tertahan, sementara rudalku sudah semuanya masuk tertanam dalam liang pelepasannya yang cengkeramannya sudah tidak terasa lagi. Tangan kiriku memainkan klitorisnya, sambil mencium pipinya kemudian melumat bibirnya. Berarti Ririn ini sudah biasa disodomi orang, hanya lubangnya belum terbuka terlalu besar. Aku mulai menarik keluar kembali dan memasukkan lagi, dan mulai melakukan gerakan piston pelan-pelan pada awalnya, sebab takut nanti Ririn nya kesakitan kalau aku langsung main hajar dengan kasar.


Aku tahu bila dalam keadaan normal seperti biasa, tidak akan pernah aku dapat menyentuh tubuhnya ini. Selagi aku mengulum lidahnya itu, Ririn membuka matanya, terbangun dan kaget melihat siapa yang lagi menyetubuhinya. Ririn mau bergerak bereaksi tapi kudekap dia kuat-kuat hingga Ririn tidak mungkin dapat bergerak lagi, dan aku mulai menghentak dengan kekuatan penuh pada lubang duburnya yang memang sudah dol itu.


Batang rudalku masuk semua tertancap di dalam lubang duburnya dan masuk keluar dengan bebasnya menghajar lubang dubur Ririn dengan tembakan-tembakan gencar beruntun sambil mendekapnya kuat-kuat dari belakang meremas payudaranya dengan gemasnya dan mengigit tengkuknya yang sudah basah oleh keringatnya itu. Secara reflex Ririn mengoyang pinggulnya begitu merasakan batang kemaluanku masuk, dan mendesah mengerang dengan suara tertahan. Keringat deras bercucuran di pagi yang dingin itu. Seperti kuda yang sedang balapan seru, dia merintih lirih diantara desahan napasnya itu dan mengerang. Ririn semakin menggoyang pantatnya seperti kesetanan oleh nikmat yang abnormal itu.


Sepuluh menit berlalu, lubang duburnya Ririn rasanya sangat licin sekali, seperti main di vagina saja. Dan Ririn meracau mendesah dan menjerit histeris, wajahnya penuh keringat yang meleleh. Kubalikkan tubuhnya, kini Ririn sudah tidak melawan lagi, dia hanya tergeletak diam pasrah ketika kualasi bantal di bawah pantatnya. Dia mengangkat kedua kakinya yang direntangkan dan memasukkan lagi rudalku ke dalam lubang duburnya yang sudah terkuak itu. Seluruh batang rudalku basah oleh cairan kuning yang berbuih, itu kotorannya Ririn yang separuhnya keluar meleleh dari lubang duburnya itu. Bagi orang yang tidak biasa dengan anal sex ini pasti akan merasa jijik.


Kini wajah kami berhadapan, kupegang kepalanya supaya dia tidak dapat berpaling ke kiri ke kanan. Dan kulumat-lumat bibir-bibirnya, sepasang gunung payudaranya terguncang-guncang dengan hebatnya, lehernya dan dadanya basah oleh keringatnya yang bercampur baur dengan keringatku. Dan inilah yang namanya kenikmatan surga. Pipi-pipinya telah memerah saga oleh kepanasan. Aku semakin keras lagi menggenjot ketika mengetahui kalau Ririn mau mencapai puncak klimaxsnya. Seluruh tubuhnya lalu jadi mengejang, dan suaranya tertahan di ujung hidungnya, Ririn ini benar-benar histeris pikirku. Mungkin juga dia ini sex maniac.


Ririn mulai bergerak lagi dengan napas yang masih tersengal-sengal sambil mendesah.
“Terus ung.. teeeruus.. aku mau keluar lagi..!” desahnya.
Benar saja, Ririn kembali menjerit histeris seperti kuntilanak, seluruh tubuhnya kembali mengejang sambil wajahnya menyeringai seperti orang menahan sakit yang luar biasa. Butiran keringatnya jatuh sebesar biji jagung membasahi wajahnya, peluh kami sudah bercampuran. Kupeluk erat-erat tubuhnya yang licin mengkilap oleh keringat itu sambil menggigit-gigit pelan daun telinganya agar dia tambah terangsang lagi.


Akhirnya dia jatuh lemas terkulai tidak berdaya seperti orang mati saja. Tinggal aku yang masih terus berpacu sendiri menuju garis finish. Kubalikkan lagi tubuh Ririn tengkurap dan mengangkat pantatnya, tapi tubuhnya jatuh kembali tertelungkup saja, entah apa dia sangat kehabisan tenaga atau memang dia tidak mau main doggy style. Kuganjal lagi bantal di bawah perutnya dan mulai menghajarnya lagi, menindihnya dari atas punggungnya yang basah itu. Tapi keringatnya tetap berbau harum. Napasnya memburu dengan cepatnya seperti seorang pelari.
“Aduh.. aduuh.. aku mau beol.. nich.. cepeet dikeluarin.. nggak tahan nich..! Ituku udah mo keluar nich..!” desahnya.


Dadanya bergerak turun naik dengan cepatnya. Tapi aku tidak perduli, soalnya lagi keenakan, kutanamkan dengan kuat-kuat batang kemaluanku ke dalam lubang duburnya, dan menyemprotkan spermaku begitu banyaknya ke dalam lubang analnya itu.
“Aduh.. aduuh.., aku mau beol.. nich.. cepeet nggak tahan nich.., udah mo keluar nich..!” desahnya. “Aachhh.. aach..!” Ririn mengerang lagi.


Ada dua menit baru kucabut batang kemaluanku. Dan apa yang terjadi, benar saja kotorannya Ririn ikut keluar bersama rudalku, dan menghambur padaku. Terasa hangat kotorannya yang mencret itu. Hal itu juga berhamburan pada seprei tempat tidur. Praktis kami berenang di atas kotoran tinjanya yang keluarnya banyak sekali itu. Sementara aku lagi menikmati orgasmeku, kudengar suaranya Ririn seperti orang yang sedang sekarat, dan napasnya mendengus. Anehnya aku sama sekali tidak merasa jijik, walaupun aku dengan sudah belepotan oleh tinjanya.


Kami tetap saja berbaring diam sambil terus berpelukan. Napasnya masih tersengal-sengal. Dadanya bergerak naik turun seperti orang yang benar-benar kecapaian. Kucium pipinya yang basah oleh keringatnya, dan menjilati keringat di lehernya yang putih mulus itu. Batinku terasa puas sekali dapat mencicipi tubuh indah ini, walaupun dia ini hanya seorang pelacur saja. Ririn pun tetap berbaring diam tidak bergerak walaupun semua bagian bawah tubuhnya sudah berlumuran oleh tinjanya. Dia sepertinya sudah seperti pasrah saja atas semua yang sedang terjadi pada dirinya. Bola matanya menatap kosong ke dinding kamar. Aku membalikkan kepalanya agar menatapku, terus kuhisap bibirnya pelan dan mencium di jidatnya. Tampak senyum di wajahnya, dia seperti senang dengan sikapku ini. Dia menatapku dengan wajah sayu dan letih.
“I love you Ririn ..” ucapku tanpa sadar.
Dia hanya mendengus, menggerakan hidungnya yang mancung itu sambil bola matanya yang hitam bening itu menatapku tajam. Kucium lagi pipinya.
“ Ririn .., dari dulu aku tetap cinta kamu..” bisikku di telinganya. “Walaupun harus hidup dengan berlumuran tinja seperti ini..?” jawabnya seperti menyindirku.


“Kita mesti keluar dari kubangan tinja ini Ririn ..,” kataku, “Kita bersihkan tubuh kita dan kita memulai hidup kita yang baru.”
Dia tidak menjawab, malah mendorongku ke samping dan dia melompat bangun bergegas menuju kamar mandi diiringi suara ketawa dari Rendy dan Nurlaela.


Sisa-sisa kotoran di bokong pantatnya itu mengalir turun di paha dan betis kakinya dan ruangan itu telah dipenuhi oleh bau kotoran yang keluar dari dalam perutnya Ririn ini. Aku pun berlari ke kamar mandi dan membantu Ririn membersihkan badannya dengan air dan bantu dia menyirami tubuhnya dan menyabuni seluruh tubuhnya sampai ke selangkang dan kemaluannya terus sampai pada lubang pantatnya semua kusabuni dan kubilas sampai benar-benar bersih. Barulah kemudian aku mandi. Ririn nampaknya senang dengan perlakuanku yang mengistimewakan dirinya itu, dan dia pun membantuku mengelap badanku dengan handuk.


Kemudian kami kembali ke kamar, aku menarik keluar seprei yang telah penuh dengan kotoran itu, membungkusnya dan melemparnya ke kamar mandi. Ririn duduk di kursi mengawasiku bekerja sambil senyum-senyum malu. Aku menatap tubuhnya yang tinggi atletis ini dengan penuh rasa pesona dan syukur. Namun sama sekali tidak kusanga bahwa nanti dalam waktu yang tidak lama lagi dia akan menjadi isteriku. Dan sedikitpun aku tidak menyesal memperisteri Ririn , sekalipun dia itu hanyalah seorang bekas wanita nakal, bekas ayam kampus.


Kami kembali lagi ke atas tempat tidur dan berusaha untuk tidur, padahal hari sudah pagi. Kami tidur berpelukan. Dia menyembunyikan kepalanya di dalam dadaku yang sedang bergemuruh dengan hebatnya itu, dan kami terlelap dalam tidur. Aku hanya dapat tertidur beberapa saat saja, kemudian sudah terbangun lagi, di sampingku Ririn masih tertidur lelap, mungkin sebab saking capeknya dia ini. Pelan aku bangun untuk duduk sambil memperhatikan dia dalam ketidurannya, di bibirnya tersungging senyum, sepertinya dia merasa bahagia dalam hidup ini. Rambutnya yang lebat hitam panjang itu tergerai di atas bantal.


Pelan kusingkap kakinya hingga terbuka lebar, dan tanganku mengusap pahanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu. Benar-benar merangsangku paha mulus yang bersih ini. Menguakkan bibir vaginanya yang telah ke biru-biruan itu pertanda bahwa dia telah banyak sekali melakukan persetubuhan. Dan kulihat lubang vaginanya yang telah terbuka menganga seperti lubang terowongan turun ke dalam rahimnya. Lalu kujulurkan lidahku untuk membuka vaginanya itu dengan penuh perasaan. Kujilati juga klitorisnya, membuatnya jadi tergerak mungkin oleh rasa enak di klitorisnya itu. Tapi hanya sampai disitu saja. Aku tidak tega untuk membangunkannya dari kelelapan tidurnya yang manis itu.


Siangnya kami checked out dari Hotmen itu. Dalam mobil aku dan Ririn duduk di belakang. Dia tidak pernah berbicara sampai kami tiba di depan rumahnya Nurlaela di Tebet, keduanya turun di sini, padahal Ririn rumahnya di jalan Kalibata.
Setelah berlalu dari situ, aku bertanya kepada Rendy kenapa tidak membayar keduanya. Rendy bilang biasanya uangnya itu di transfer ke rekening keduanya masing-masing. Dan esoknya hari Senin aku mentransfer uang ke rekening Ririn sebesar lima ratus ribu rupiah. Kenangan manis yang tidak terlupakan bagiku.


TAMAT



Istriku Mantan Ayam Kampus
4 Comments for "Istriku Mantan Ayam Kampus"

Best sangat cerita ni.. Buatkan saya nak baca tiap hari..
Tumpang Iklan
Besarkan zakar semula jadi
100% herba ayurveda
Lelaki sejati sahaja.
Rugi tak cuba!
>>>Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<

Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino

INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

Halo Bos! Selamat Datang di ArenaDomino.com
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino

INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

Back To Top