Mahasiswi Pindahan

Mahasiswi Pindahan - Cerita Sex Dewasa


Penggalan Cerita Sex Dewasa " Mahasiswi Pindahan " Dalam Bahasa Inggris
Piece Adult Sex Stories If In English versi NAKAL
That afternoon heat keaadaannya once when I stepped out of the campus to get to my favorite car in the parking lot. Soon kupacu return my favorite car, but before stopping once to buy ice dawet at roadside stalls towards my house. After reaching home, and I put the car into the garage, immediately I changed clothes with oversized uniform, ie camisole shirt with shorts. I washed his hands and face, then I went up to the table and began to eat lunch and then covered with ice drink dawet I bought earlier, uaaaah ... so good ... so this body feels fresh because it. After ice dishwasher, then I sit in sofa in the living room while watching MTV, eventually bored too. My favorite car out at home there anyone, my brother had not come home, parents are still afternoon. Maid got my favorite car. Finally, I walked into the room and kuhidupkan fan, I picked up a new entertainment magazine that I bought yesterday. Kubolak-through the pages, and finally I terhanyut. Tiba suddenly the doorbell rang, I immediately went to the front to open the door. Long-haired beautiful creature standing there.

Cerita Dewasa Mahasiswi Pindahan Selengkapnya : Siang itu memang keaadaannya panas sekali ketika saya melangkah keluar dari Campus menuju ke mobil kesayanganku di tempat parkir. Segera kupacu pulang mobil kesayanganku, tapi sebelumnya mampir dulu beli es dawet di kios di pinggir jalan menuju arah rumahku. Setelah sampai rumah dan ku masukkan mobil ke garasi, segera ku ganti baju dengan seragam kebesaran, yaitu kaos kutang dengan celana kolor. Ku cuci tangan dan muka, kemudian kuhampiri meja makan dan mulai menyantap makan siang lalu ditutup dengan minum es dawet yang kubeli tadi, uaaaah… enak sekali… jadi terasa segar tubuh ini karena es itu. Setelah cuci piring, kemudian saya duduk di sofa, di ruang tengah sambil nonton MTV, lama kelamaan bosan juga. Habis di rumah mobil kesayangan ku ada siapa-siapa, adikku belum pulang, orang tua juga masih nanti sore. Pembantu mobil kesayangan ku punya. Akhirnya saya melangkah masuk ke kamar dan ku hidupkan kipas angin, kuraih majalah hiburan yang kemarin baru kubeli. Ku  bolak-balik halaman demi halaman, dan akhirnya saya terhanyut.


27


Tiba-tiba bel pintu berbunyi, saya segera beranjak ke depan untuk membuka pintu. Sesosok makhluk cantik berambut panjang berdiri di sana. Sekilas kulihat wajahnya, sepertinya saya pernah lihat dan begitu familiar sekali, tapi siapa ya..? “Cari siapa Neng..?” tanya saya membuka pembicaraan.”Ehm… bener ini Jl. Garuda no.20, Mas..?” tanya gadis itu. “Ya bener disini, tapi siapa ya..? dan mau ketemu dengan siapa..?” tanya saya lagi.”Maaf Aa kenalkan… nama saya Nina. Saya dapat alamat ini dari temen saya. Aa yang namanya Adi ya..?” sambil gadis itu mengulurkan tangan untuk bersalaman. Segera kusambut, aduuuh… halus sekali tanganya. “Eng… iya, emangnya temen Neng siapa ya..? kok bisa tau alamat sini..?” tanya saya.”Anu Aa saya dapat alamat ini dari Wawan, yang katanya temennya Aa Adi waktu SMA dulu…” jelas gadis itu. Sekilas saya teringat kembali temanku, Wawan, yang dulu sering main kemana- mana sama saya. “Oooh… jadi Neng Nina ini temennya Wawan, ayo silahkan masuk… maaf tadi saya interogasi dulu. “Setelah kami berdua duduk di ruang tamu baru saya tersadar, ternyata Nina ini memang dahsyat, benar-benar cantik dan seksi. Dia saat itu memakai mini skirt dan kaos ketat warna ungu yang membuat dadanya tampak membusung indah, ditambah wangi tubuhnya dan paha mulus serta betis indahnya yang putih bersih menantang duduk di hadapanku. Sekilas saya taksir payudaranya berukuran 34 B.Setelah basa-basi sebentar, Nina menjelaskan maksud kedatangannya, yaitu ingin tanya-tanya tentang jurusan Public Relation di fsayaltas Fisipol tempat saya kuliah. Memang Nina ini adalah gadis pindahan dari kota lain yang ingin meneruskan di tempat saya kuliah. Saya sendiri di jurusan advertising, tapi temanku banyak yang di Public Relation (yang kebanyakan gadis- gadis cakep dan sering jadi model buat mata kuliah fotografi yang saya ambil), jadi sedikit banyak saya tahu. Kami pun cepat akrab dan hingga terasa mobil kesayanganku ada lagi batas di antara kami berdua, saya pun sudah mobil kesayanganku duduk lagi di hadapannya tapi sudah pindah di sebelah Nina. Sambil bercanda saya mencuri-curi pandang ke wajah cantiknya, paha mulusnya, betis indahnya, dan mobil kesayanganku ketinggalan dadanya yang membusung indah yang sesekali terlihat dari belahan kaos ketatnya yang berleher rendah. Terus terang saja si kecil di balik celansaya mulai bangun menggeliat, ditambah wangi tubuhnya yang membuat terangsang birahiku.Saya mengajak Nina untuk pindah ke ruang tengah sambil nonton TV untuk meneruskan mengobrol. Nina pun mobil kesayanganku menolak dan mengikutiku masuk setelah saya mengunci pintu depan. Sambil ngemil hidangan kecil dan minuman yang kubuat, kami melanjutkan ngobrol-ngobrol. Sesekali Nina mencubit lengan atau pahsaya sambil ketawa- ketiwi ketika saya mulai melancarkan guyonan-guyonan. Mobil kesayanganku lama, adik kecilku di balik celana tambah tegar berdiri. Saya kemudian usul ke Nina untuk nonton VCD saja. Setelah Nina setuju, saya masukkan film koleksiku ke dalam player.


Filmnya tentang drama percintaan yang ada beberapa adegan-adegan ranjang. Kami berdua pun asyik nonton hingga akhirnya sampai ke bagian adegan ranjang, saya lirik Nina matanya mobil kesayanganku berkedip melihat adegan itu.Kuberanikan diri untuk merangkul bahu Nina, ternyata dia diam saja mobil kesayanganku berusaha menghindar. Ketika adegan di TV mulai tampak semakin hot, Nina mulai gelisah, sesekali kedua paha mulusnya digerak-gerakkan buka tutup. Wah, gila juga nih gadis, seakan-akan dia mengundang saya untuk menggumulinya. Saya beranikan diri untuk mengelus-elus lengannya, kemudian rambutnya yang hitam dan panjang. Nina tampak menikmati, terbukti dia langsung ngelendot manja ke tubuhku. Kesempatan itu mobil kesayanganku kusia-siakan, langsung kupeluk tubuh hangatnya dan kucium pipinya. Nina mobil kesayanganku protes, malah tangannya sekarang diletakkan di pahsaya, dan saya semakin terangsang lalu kuraih dagunya. Kupandang mata bulat indahnya, sejenak kami berpandangan dan entah siapa yang memulai tiba-tiba, kami sudah berpagutan mesra. Kulumat bibir bawahnya yang tebal nan seksi itu dan Nina membalas, tangannya yang satu memeluk leherku, sedang yang satunya yang tadinya di pahsaya sekarang sudah mengelus-elus yuniorku yang sudah super tegang di balik celansaya.Lidah kami saling bertautan dan kecupan-kecupan bibir kami menimbulkan bunyi cepak cepok, yang membuat semakin hot suasana dan seakan mobil kesayanganku mau kalah dengan adegan ranjang di TV. Tanganku pun mobil kesayanganku mau tinggal diam, segera kuelus paha mulusnya, Nina pun memberi kesempatan dengan membuka pahanya lebar-lebar, sehingga tanganku dengan leluasa ……pun memberi kesempatan dengan membuka pahanya lebar-lebar, sehingga tanganku dengan leluasa mengobok-obok paha dalamnya sampai ke selangkangan. Begitu bolak-balik kuelus dari paha lalu ke betis kemudian naik lagi ke paha. Sambil terus melumat bibirnya, tanganku sudah mulai naik ke perutnya kemudian menyusup terus ke dadanya. Kureaa dengan geaa payudaranya walau masih tertutup kaos, Nina merintih lirih. Lalu tanganku kumasukkan ke dalam kaosnya dan mulai meraba-raba mencari B_H-nya. Setelah ketemu lalu saya meraih ke dalam B_H dan mulai meremas- reaa kembali buah dadanya, kusentuh- sentuh putingnya dan Nina mendesah. Seiring dengan itu, tangan Nina juga mengocok yuniorku yang masih tertutup celana dalam, dan mulai dengan ganas menyusup ke dalam celana dalam meraih yuniorku dan kembali mengocok dan mengelus.Saya yang sudah mulai terbakar birahi, kemudian melepaskan kaos Nina dan B_H-nya hingga sekarang nampak jelas payudaranya yang berukuran 34B semakin mengembang karena rangsangan birahi.Langsung saya caplok buah dadanya dengan mulutku, kujilat- jilat putingnya dan Nina mendesis-desis keenakan, ” Sssh… aaauuh… Aa Adiii… ehhh… ssshhh…” sambil tangannya mendekap kepalsaya, meremas-reaa rambutku dan membenamkannya ke payudaranya lebih dalam.Kutarik kepalsaya dan kubisikkan ke telinga Nina, ” Nina sayang, kita pindah ke kamarku aja yuuk..! Aman kok nggak ada siapa- siapa di rumah ini selain kita berdua…”Nina mengangguk, lalu segera kupeluk dan kugendong dia menuju ke kamar. Posisi gendongnya yaitu kaki Nina memeluk pinggangku, tangannya memeluk leherku dan payudaranya menekan keras di dadsaya, sedangkan tanganku memegang pantatnya sehingga yuniorku sekarang sudah menempel di selangkangannya.Sepanjang perjalanan menuju kamar, kami terus saling berciuman. Sesampainya di kamar, kurebahkan tubuhnya di tempat tidur, Nina mobil kesayanganku mau melepaskan pelukan kakinya di pinggangku malahan sekarang mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya.”Sayang… sabar dong.., lepas dulu dong rok sama celana kamu…” katsaya.”Oke Mas… tapi Aa juga harus lepas baju sama celana Aa biar adil..!” rajuk Nina.Setelah kulepas baju dan celansaya hingga telanjang bulat dan yuniorku sudah mengacung keras tegak ke atas, Nina yang juga sudah telanjang bulat kembali merebahkan diri sambil mengangkangkan pahanya lebar-lebar, hingga kelihatan bibir memeknya yang merah jambu itu.Saya pun segera menindihnya, tapi mobil kesayanganku buru-buru memasukkan yuniorku ke memeknya, kembali saya kecup bibirnya dan kucaplok dan jilat- jilat payudara serta putingnya.


Jilatanku turun ke perut terus ke paha mulusnya kemudian ke betis indahnya naik lagi ke paha dalamnya hingga sampai ke selangkangannya.”Auuww… Aa Adiiii… ehhmm… shhh… enaaaakkk Aa s…” ceracau Nina sambil kepalanya menggeleng- geleng mobil kesayanganku karuan dan tangannya mencengkeram sprei ketika saya mulai menjilati bibir memeknya, terus ke dalam memeknya dan di klitorisnya.Dengan penuh nafsu, terus kujilati hingga akhirnya tubuh Nina menegang, pahanya mengempit kepalsaya, tangannya menjaneng rambutku dan Nina berteriak tertahan. Ternyata dia telah mencapai orgasme pertamanya, dan terus kujilati cairan yang keluar dari lubang kenikmatannya sampai habis.Saya bangun dan melihat Nina yang masih tampak terengah-engah dan memejamkan mata menghayati orgasmenya barusan. Kukecup bibirnya, dan Nina membalas, lalu saya menarik tangannya untuk mengocok penisku. Saya rebahkan tubuhku dan Nina pun mengerti kemauanku, lalu dia bangkit menuju ke selangkanganku dan mulai mengemut penisku.”Oooh… Rik… kamu pinter banget sih Rik…” saya memuji permainannya.Kira-kira setengah jam Nina mengemut penisku. Mulutnya dan lidahnya seakan-akan memijat-mijat batang penisku, bibirnya yang seksi kelihatan semakin seksi melumati batang dan kepala penisku. Dihisapnya kuat-kuat ketika Nina menarik kepalanya sepanjang batang penis menuju kepala penisku membuatku semakin merem-melek keenakan.Setelah bosan, saya kemudian menarik tubuh Nina dan merebahkannya kembali ke tempat tidur, lalu kuambil posisi untuk menindihnya. Nina membuka lebar- lebar selangkangannya, kugesek-gesekkan dulu penisku di bibir memeknya, lalu segera kumasukkan penisku ke dalam lubang senggamanya.”Aduuh Mas… sakiiit… pelan-pelan aja doong… ahhh…” saya pun memperlambat masuknya penisku, sambil terus sedikit- sedikit mendorongnya masuk diimbangi dengan gerakan pinggul Nina.Terlihat sudut mata Nina basah oleh air matanya akibat menahan sakit. Sampai akhirnya, ” Bleeesss…” masuklah semua batang penisku ke dalam liang senggama Nina.”Nina sayang, punya kamu sempit banget sih..? Tapi enak lho..!” Nina cuma tersenyum manja.”Aa juga, punya Aa besar gitu maunya cari yang sempit-sempit, sakit kaan..!” rajuk Nina.Saya ketawa dan mengecup bibirnya sambil mengusap air matanya di sudut mata Nina sambil merasakan enaknya himpitan kemaluan Nina yang sempit ini. Setelah beberapa saat, saya mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan pelan-pelan.”Aaah… uuuhhh… oooww… shhh… ehhmmm…” desah Nina sambil tangannya memeluk erat bahuku.”Masih sakit Sayaaang..?” tanya saya.”Nggak Mas… sedikiiitt… auuoohhh… shhh… enn.. ennnaakk.. Mas… aahh…” jawab Nina.Mendengar itu, saya pun mempercepat gerakanku, Nina mengimbangi dengan goyangan pinggulnya yang dahsyat memutar ke kiri dan ke kanan, depan belakang, atas bawah. Saya hanya bisa merem melek sambil terus memompa, merasakan enaknya goyangan Nina. Mobil kesayanganku lama setelah itu, kurasakan denyutan ……sambil terus memompa, merasakan enaknya goyangan Nina. Mobil kesayanganku lama setelah itu, kurasakan denyutan teratur di dinding memek Nina, kupercepat goyanganku dan kubenamkan dalam- dalam penisku.Tanganku terus meremas-reaa payudaranya.


Dan tubuh Nina kembali menegang, “Aaah… Aa s Adiiii… teruuus Maass… jangan berentiii… oooh… Maasss… aaahhh… sayauuu mauuu keluaaar… aaawww…”Dan, “Cret… cret… crettt…” kurasakan cairan hangat menyemprot dari dalam liang senggama Nina membasahi penisku.Kaki Nina pun memeluk pinggangku dan menarik pinggulku supaya lebih dalam masuknya penisku ke dalam lubang kenikmatannya. Ketika denyutan- denyutan di dinding memek Nina masih terasa dan tubuh Nina menghentak- hentak, saya merasa saya juga sudah mau keluar.Kupercepat gerakanku dan, “Aaah… Ninaaa… saya mau keluar Sayaaang…” belum sempat saya menarik penisku karena kaki Nina masih memeluk erat pinggangku, dan, “Crooot… crooot… crooott…” saya keluar di dalam kemaluan Nina.”Aduuhhh enakkknyaaa…”Dan saya pun leaa menindih tubuh Nina yang masih terus memelukku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.Saya pun bangkit, sedangkan penisku masih di dalam liang senggama Nina dan kukecup lagi bibirnya.Tiba-tiba, ” Greeekkk…” saya dikejutkan oleh suara pintu garasi yang dibuka dan suara motor adikku yang baru pulang.Saya pun cepat-cepat bangun dan tersadar. Kulihat sekeliling tempat tidurku, lho… kok… Nina hilang, kemana tuh gadis..? Kuraba penisku, lho kok saya masih pake celana dan basah lagi. Kucium baunya, bau khas air mani. Kulihat di pinggir tempat tidur masih terbuka majalah hiburan khusus pria yang kubaca tadi. Di halaman 68, di rubrik wajah, kulihat wajah seorang gadis cantik yang mobil kesayanganku asing lagi yang baru saja kutiduri barusan, yaitu wajah Nina yang menggunakan swimsuit di pinggir kolam renang. Yaaa ampuun… baru saya sadar, pengalaman yang mengenakkan tadi bersama Nina itu ternyata cuma mimpi toh. Dan Nina yang kutiduri dalam mimpiku barusan adalah cover girl cantik dan seksi majalah yang kubaca sebelum saya tertidur tadi, yang di majalah dia mengenakan swimsuit merah. Saya pun segera beranjak ke kamar mandi membersihkan diri. Di dalam kamar mandi saya ketawa sendiri dalam hati mengingat- ingat mimpi enak barusan. Gara-gara menghayal yang mobil kesayanganku-mobil kesayanganku, jadinya mimpi basah deeh.TAMAT—–


TAMAT



Mahasiswi Pindahan
0 Comments for "Mahasiswi Pindahan"

Back To Top