Rasa Enak Membuat Ketagihan

Rasa Enak Membuat Ketagihan – Cerita DewasaBerikut adalah sebuah cerita penuh nafsu seks dari sepasang muda-mudi yang kasmaran dan penuh birahi. Sobat Nakal ini Cerita  Dewasa yang menarik untuk anda baca ! Sebab, cerita ini juga dapat membangkitkan hasrat & nafsu anda yang membacanya lho. & Buktikan sendiri deh dengan membaca Cerita Dewasa berikut ini! Perkenalkan pembaca namaku Ryan, umurku 21 tahun & aku sekarang sedang menyelesaikan kuliah di kota Yogyakarta. Pengalaman nyata cerita sex’s ini terjadi tiga tahun yang lalu ketika aku masih kuliah di Bandung. Sudah lama memang, tapi aku selalu ingat akan kejadian itu & tak akan pernah aku melupakan satu nama : Cindy. Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya.


Aku akrab dengan Wulan karena ia adalah cucu dari ibu kost ku. Wulan lebih tua dua tahun & dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun ( tapi tidak bercerai ) & Wulan ikut tinggal bersama neneknya ( ibu kostku ) ketika ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia di tawarin untuk menjadi model) , segala yang diidamkan pria melekat pada dia. Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah & bening, rambut ikal serta tubuhnya yang padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya hehehe…


Pada awal kami berpacaran , Wulan termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, & aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari. Setiap kali fantasi & gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno & seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku. Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku & Wulan resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, & aku selalu ingin merasakan & mengecup lagi sejak saat itu.


foto Sex mesum Nakal Cewek ABG 31


Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Wulan & Deri (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah. Deri duduk di depan sementara aku & Wulan duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar & remang-remang. Deri masih asyik menonton & Wulan yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat & rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Deri tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy. Entah Wulan terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, & membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Wulan pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Deri & saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.


“I love you, honey….” Bisikku di telinganya.
Cindy menoleh ke arahku & tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my Good, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Wulan meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, & matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Deri yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya TV, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Wulan menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Deri . Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.


Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Wulan yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Wulan yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah & mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah & hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Wulan buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Deri bangkit & melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.
“Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Deri sambil menyerahkan remote TV pada Cindy.
Desi kemudian masuk ke kamarnya & mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Deri hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Wulan yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk & bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.
“Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora.
Segera kubimbing tangan Wulan bangkit, setelah mematikan TV & mengunci kamar Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka & menutup kunci & pintu kamar tengah dengan perlahan.


Setelah kukunci dari dalam & kunyalakan lampu kamar kuhampiri Wulan yang telah duduk di tepi ranjang.
“Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.
Mata Wulan menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan & Wulan pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi & nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya & tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, & sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun.


Kuusap kedua putingnya, & Wulan pun tersenyum manja.
“Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya. Tak kusia-siakan kesempatan ini, & mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Wulan membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, & kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Wulan menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri.


Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. & kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy, apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus.
“Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana
Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“Burungmu juga big & bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan memekku yang sudah tegak dari tadi. “Come on Honey….” Pintanya menggoda.


Aku tahu Wulan sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Wulan berbaring di atas kasur. & aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya & sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan & kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Wulan sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya.


Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya & kurasakan nafas Wulan mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.
“Ahh… nikmat Yannng…ahhhh…” erangnya.
Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya & Wulan makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, & kulihat Wulan sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.
“Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?”
“Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.
Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif.Cindy pun bangkit, & sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.
“Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”
Tanpa menunggu jawabanku tubuh Wulan menindih tubuhku & tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi & blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya & terus masuk & masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya & sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya.


Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas kedua payudara Wulan yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Wulan terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya & kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.
“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Wulan ” bisikku pelan
“Aku juga, & ku berharap kita selalu bersama selamanya..”


Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Wulan mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan & aku yang mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Wulan tetap bertahan diam. & suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya.
“Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, & aku pun makin menggencarkan seranganku. Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Wulan tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya & kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.
“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
“Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan pebisku kembali.
“Ahh teruss…terusss……” desah Wulan ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.


Kupeluk tubuh Wulan erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, & sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.
“Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….”
“Oke, tahan dulu Cindy” & kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.
Kusuruh Wulan nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. & kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat.
“Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.
Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur & penisku tidak terlepas,.
“Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya.
Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.
“Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Wulan tiba-tiba.
“Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.
Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras & cairan spermaku berkumpul dalam satu titik.


“Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya & Cindypun seketika membalikkan badan & menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan & saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya & kedua tangan Wulan pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang memekku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada & lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Wulan menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada.
“Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Wulan yang sudak acak-acakan tak karuan. “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yang….”desahnya manja .


Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam & setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali & membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. & tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.


Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin & ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).


Hingga pada suatu hari Wulan harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, & ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru & kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Pada Tanggal 25 November 2014 tiba-tiba kuterima surat dari Wulan yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya & aku benar-benar kehilangan dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi, fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu. Ini adalah kisah sex pertama antara aku & Cindy.



Rasa Enak Membuat Ketagihan
Back To Top