Adik Iparku Ingin Mendapatkan Klimaxs Organisme

By Unknown

Senin, 27 April 2015

Share :

Tweet

Cerita Dewasa, Adik Iparku Ingin Mendapatkan Klimaxs Organisme – Pembaca nakal perkenalkan aku Darmawan asal dari Makasar sekarang sudah berumah tangga dengan Nita sudah 7 tahun, istriku asal suku sunda. Aku ini hanya karyawan di salah satu pabrik textil di sekitar kota Bekasi. Kami menempati rumah tipe 45, cicilan rumah BTN di daerah Cikarang, yang kemudian di modifikasi sehingga mempunyai empat kamar tidur yang berukuran lumayan besar. Dua tahun yang lalu kami kedatangan ibu mertua bersama adik ipar saya yang paling kecil, sebut saja Nengsih ade iparku , baru lulus SLTA tahun itu. Atas permintaan ibu mertua, untuk sementara ikut kami sambil mencari pekerjaan. Perbedaan umur aku dan Nengsih ade iparku cukup jauh, sekitar 12 tahun. Sebab kami dari daerah JABAR, Nengsih ade iparku memanggilku dengan sebutan AA (Sebutan untuk kakak laki-laki). Sementara belum mendapatkan kerjaan, Nengsih ade iparku mengikuti berbagai kursus, Bahasa Asing, kursus Komputer, kursus akutansi, pernah pula kursus masak dan semua itu atas ijin serta perintah istriku, aku kebagian untuk antar jemput menggunakan motor ‘BEKTU’ ku . BEKTU maksudnya motor bebek yang 70 cc(bebek tujuh puluh). Mungkin alasan sedang nasib baik atau karena memang wajah Nengsih ade iparku cukup cantik, tidak sampai seminggu, Nengsih ade iparku mendapat tawaran pekerjaan sebagai pelayan toko yang cukup bonafide dengan pembagian kerja, seminggu bagian pagi & seminggu kebagian malam, demikian silih berganti. & jika kebagian kerja malam, aku bertugas untuk menjemputnya, biasanya toko tutup puku 21.30 & pegawai baru bisa pulang sekitar 21.50. Perjalanan dari toko ke rumah tidak begitu jauh, bisanya ditempuh sekitar 30 menitan. Nengsih ade iparku anaknya manja, mungkin karena anak bungsu, setiap kali di bonceng motor, apalagi kalo malam pulang kerja, dia akan memelukku dengan erat, mungkin juga sebab hawa malam yang dingin.

Entah sengaja / tidak, buah dadanya yang sudah cukup besar akan menempel di punggungku , ini menjadi pertanyaan besarku. Hal ini selalu terjadi setiap kali aku menjemput Nengsih ade iparku pulang kerja malam, tapi yang heran, kelihatannya Nengsih ade iparku tidak ada rasa bersalah / pun Rin..ih sedikitpun setiap kali payudara nempel di punggungku , mungkin dianggapnya hal ini suatu konsekuensi logis bila berboncengan naik motor. aku lah yang sering berhayal yang tidak-tidak, seringkali dengan sengaja motor ku kemudikan dengan kecepatan rendah, kadangkala sengaja mencari jalan yang memutar agar bisa merasakan gesekan-gesekan nikmat di punggungku lebih lama. Pada suatu malam, seperti biasanya aku menjemput Nengsih ade iparku pulang kerja malem, sampai rumah sekitar pukul 22.45 & seperti biasanya istriku yang membukakan pintu. Setelah membukakan pintu istriku akan kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur. Malam itu aku tidak langsung tidur, aku ke dapur, memanaskan air untuk membuat kopi sebab berniat untuk menonton pertandingan sepak bola di Televisi, jika tidak salah ketika itu klub kesebelasan paforitku main, Argentina. ketika aku keluar dari dapur bawa cemilan, secara bersamaan Nengsih ade iparku juga keluar dari kamar mandi habis pipis, sehingga kami sama berada di lorong depan kamar mandi, entah apa penyebabnya, malam itu kami sama-sama berhenti & saling pandang tanpa sepatah katapun keluar dari mulut kami masing- masing.

Tiba-tiba ada suatu dorongan, secara cepat aku peluk & aku kecup bibirnya selama beberapa detik. Setelah itu Nengsih ade iparku melepaskan diri dari rangkulanku & dengan tergesa masuk ke kamarnya. aku kembali ke ruang tengah untuk melihat pertandingan bola, tapi perasaanku kacau, tidak konsen pada acara di TV. ketika itu ada perasaan takut menghantuiku , takut Nengsih ade iparku ngadu ke istriku , bisa-bisa perang dunia ke tiga. ketika pikiranku kacau balau, aku dikejutkan suara peluit dari dapur yang menandakan air telah mendidih, bergegas aku ke dapur untuk membuat kopi. Kembali aku keruang tengan sambil membawa secangkir kopi yang nikmat sekali, tetapi tetap saja pikiranku kacau. kok bisa-bisanya tadi aku mengecup bibir Nengsih ade iparku itu??

Dalam kegalauan perasaanku , kembali dikejutkan dengan suara lonceng yang menunjukkan pukul 23.30. ketika itu aku melihat kamar Nengsih ade iparku itu lampunya masih nyala, yang menandakan penghuninya belum tidur, sebab aku tahu Nengsih ade iparku selalu mematikan lampunya apabila tidur. Terpikirkan olehku , harus memastikan bahwa Nengsih ade iparku tidak marah oleh ulahku tadi & berharap istriku tidak sampai tau insiden tersebut. dengan pelahan, aku buka kamarku untuk melihat istriku , ternyata dia sudah pulas, tergambar dari dengku rannya yang halus disertasi helaan nafar yang teratur. dengan pelahan ku tutup kembali pintu kamar & secara pelahan pula ku buka pegangan pintu kamar Nengsih ade iparku , ternyata tidak di kunci , pelahan tapi pasti pintu ku buka & ku dapati Nengsih ade iparku duduk di atas tempat tidur sambil memeluk bantal menghadap tembok. Perlahan aku dekati, tiba-tiba Nengsih ade iparku menoleh kearahku , ku lihat matanya merah berkaca-kaca, aku bertambah khawatir, Nengsih ade iparku pasti marah dengan kel aku anku tadi. Diluar dugaan, Nengsih ade iparku berdiri mendekatiku & tiba-tiba memelukku dengan erat sambil kembali menangis lirih. Tambah bingung aku dibuatnya , kemudian utnuk memastikan apa yang terjadi sebenarnya, dengan pelahan & hati-hati aku raih mukanya & aku tengadahkan, “Kamu marah?”, pertanyaan konyol tiba-tiba keluar dari mulutku . Tanpa kata-kata, Nengsih ade iparku menjawab dengan gelengan kepala sambil tajam menatapku . Kami beradu pandang, & entah dorongan dari mana, secara pelahan ku dekatkan bibirku ke bibirnya, ketika tidak ada usaha tolakan dari Nengsih ade iparku , dengan lembut kembali ku kecup bibirnya. Setelah beberapa lama, terasa ada reaksi dari Nengsih ade iparku , rupanya dia juga menikmati kecupan tersebut.

Akhirnya kecupan ini berlangsung lebih lama & kami saling memeluk dengan erat, saling mengeluarkan emosi yang kami sendiri tidak tau bagaimana menggambarkannya. Tetapi kemesraan ini harus segera diakhiri, sebelum dipergoki oleh isi rumah yang lain, terutama istriku . Segera aku keluar kamar, kembali keruang tengah untuk melanjutkan melihat sepak bola yang ternyata sudah berakhir dengan skor yang tidak aku ketahui. Akhirnya TV ku matikan & aku masuk kekamarku untuk tidur dengan perasaan yang sangat bahagia. Hubungan kami tambah erat & tambah mesra, setiap kali ada kesempatan kejadian malam itu selalu kami ulangi, & tentunyanya makin hari kualitasnya makin bertambah mesra. Suatu hari, aku pulang kerja lebih awal & ku dapati di rumah hanya ada adikku Nengsih ade iparku & pembantu. Pembantuku anak perempuan lulusan SMP yang tidak melanjutkan sekolah sebab biaya, rumahnya tidak jauh dari rumahku , jadi pagi-pagi datang & sore hari pulang. Badan pembantuku termasuk bongsor, kulitnya sawo matang dengan muka yang cukup manis untuk ukuran pembantu. Kembali kepokok cerita, rupanya istriku sedang pergi dengan ke dua anakku , berdasarkan surat yang diditipkan ke Nengsih ade iparku , sedang berku njung ketempat Tante yang katanya sedang mengadakan syukuran. Seperti biasanya, sore itu sekitar pk 16.00 pembantuku ijin pulang, maka tinggallah kami berdua, aku dan Nengsih ade iparku , sementara istri & anak- anakku masih dirumah tante.

Tanpa dikomando, rupanya kami sama-sama memendam kerinduan, sepeninggal pembantu, setelah pintu depan di kunci , kami saling berpelukan dengan erar & berpagutan untuk menumpahkan perasaan masing-masing. Setelah beberapa lama kami berpagutan sambil berdiri, secara perlahan aku menuntun Nengsih ade iparku sambil masih berpelukan ke arah kamar & melanjutkan pergulatan di atas tempat tidur. bibir kami saling berpagutan sambil saling sedot & saling menggelitik menggunakan lidah, tanganku mencoba meraba payudaranya dari balik kaos yang dipakai, rupanya ulahku sangat mengejutkan, sstttt…….. sssttt …. sssstttt, terdengar erangan seperti orang kepedasan pada ketika aku permainkan putingnya. aku tambah agresip, ku angkat kaos yang dipakainya, telihatlah payudaranya yang masih ditutupi beha tipis, dengan tergesa aku singkap beha-nya & dengan aku s aku kecup & aku permainkan dengan lidah putingnya. Akibatnya sangat luar biasa, ssstttt ….. ooohhh….. uuuhh ….ssstttt ,,, demikian rintihan panjang Nengsih ade iparku , hal ini terjadi sebab belum pernah ada laki- laki yang menjamah, ternyata aku lah laki-laki pertama yang mencium bibirnya & pembermainkan payudaranya. Pakaian kami makin awut-awutan, aku berharap istriku tidak pulang cepat. kami melanjutkan kemesaraan, kali ini aku kembali mencium bibirnya sambil meremas-remas payudara & sesekali mempermainkan putingnya. kali ini aku memesrai Nengsih ade iparku sambil menindih badannya, perlahan tapi pasti aku berusaha menggesekkan adik kecilku yang sudah sangat keras ke kemaluannya yang rupanya juga sudah mulai lembab.

Kembali terdengar eranga-erangan nikmat, ssssttt ……… uuuhhh ….. ooohhhh ……uuuh. Bibir dengan cekatan menyedot payudaranya silih berganti sambil menggesekkan adik kecilku yang sudah sangat keras ke kemaluannya, kami masih sama-sama pakai baju. Nengsih ade iparku pakai bawahan & kaos, aku masih memakai pakain kerja. aku makin bernafsu, aku singkap bawahan Nengsih ade iparku sehingga nampak celana dalam nya yang sudah lembab kemudian kembali aku gesek-gesekan adik kecilku sambi tidak henti-hentinya mengecup payudara & mempermainkan putingnya. Erangan-erangan panjang kembali ter dengan & tiba-tiba Nengsih ade iparku memeluku dengan sangat erat & terdengar erangan panjang uuuuhhhh………….. uuuuhhh……. uuuuhhhh….. aduuhh……. rupanya Nengsih ade iparku mengalami orgasme, mungkin ini adalah orgasme yang pertama yang pernah dialaminya. Lama-lama cengekeraman Nengsih ade iparku makin mengendur & lepas seiiring dengan selesainya orgasme tadi. aku ?? belum tersalurkan, tapi merasakan kebahagiaanya yang amat sangat sebab telah berhasil membuat Nengsih ade iparku yang sangat ku sayang bisa mendapatkan orgasme yang ternyata baru dialami ketika itu & merupakan orgasme yang pertama.

Sejak kejadian itu, maksudnya sejak Nengsih ade iparku mendapatkan orgasme yang pertama, kami selalu mencari-cari kesempatan untuk mengulanginya. Tetapi kesempatannya tidak mudah, sebab kami tidak mau menanggung resiko sampai kepergok oleh istriku . Pada suatu malam, sekitar pukul 23.00, ketika aku berada dalam kamar bersama istriku , terdengar suara pintu kamar sebelah terbuka, & terdengar langkah-langkah halus menuju kamar mandi, aku dapat menebak dengan pasti bahwa itu adalah Nengsih ade iparku yang ada keperluan ke kamar mandi, ku perhatikan istriku sudah tertidur dengan nyenyak yang ditandai dengan dengku ran halus yang teratur. dengan sangat hati-hati, aku buka pintu kamar sehalus mungkin dengan harapan tidak ada suara yang dapat menyebabkan istriku terbangun, lalu dengan perlahan pula pintu ku tutup kembali & secara pelahan aku menuju lorong yang menghubungkan ke kamar mandi. aku berdiri di lorong sambil memperhatikan pintu kamarku bagian bawah, kalau-kalau ada lintasan bayangan yang menandakan istriku bangun, sementara teling aku tidak lepas men dengan rkan apa yang terjadi di kamar mandi.

Tidak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka, & benar dugaanku , Nengsih ade iparku keluar dari kamar mandi dengan memakai baju tidur warna kuning kesukaannya. Baju tidur yang dipakai adalah model terusan dengan bukaan di bagian dada & bagian bawah sebatas lutut. “Ngapain A berdiri di situ” tegur Nengsih ade iparku memecah kesunyian, “Nungguin kamu” jawabku . Tanpa dikomando, ku raih lengannya & wajah kami saling mendekat, tak ayal lagi kami berpagutan melampiaskan kerinduan kami. Beberapa ketika kemudian kami melepaskan pagutan sambil tersengal. “A, Nengsih ade iparku pengen …” bisiknya lirih di teling aku . aku maklum apa yang diinginkan Nengsih ade iparku , kembali ku kecup bibirnya sambil ku remas halus payudaranya, rupanya Nengsih ade iparku kali ini tidak memakai beha. aku buka satu kancing baju tidurnya, & nongolah payudaranya yang putih disertai tonjolan coklat kemerahan. Tak ayal lagi, bibirku berpindah ke payudaranya dengan disertai sedotan & gigitan-gigitan lembut pada tonjolan halus yang coklat kemerahan itu. ” Sssstttttt …… uuuhh” terdengar desahan-desahan halus, menandakan Nengsih ade iparku mulai terangsang. Tanganku turun, meraba pinggang, terus turun lagi, lagi & sampailah kegundukan di bawah pusar, ku usap halus sambil kadang meremas sampai jari tengahku menemui lekukan di balik baju tidur & celana dalam . ” uuuhhh …. uuuhhh ” rupanya rabaan itu menambah rangsangan. “A, pengen ….” kembali bisikan lirih di teling aku , kemudian aku jongkok sehingga kemaluan Nengsih ade iparku tepat di mukaku , ku angkat rok baju tidur, terlihat celana dalam warna putih yang tipis & agak lembab, dengan bernafsu aku mulai menjilati kemaluan Nengsih ade iparku yang masih dibungkus celana dalam . ” uuuhhh ….ssstttt ….. uuhhuu” kembali terdengar erangan-erangan kenikmatan yang menambah nafsuku makin bergejolak. ku coba menyingkap celana dalam nya, terlihatlah gumpalah daging yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Untuk pertama kali aku melihat langsung kemaluan Nengsih ade iparku , aroma khas mulai tercium, tanpa membuang waktu aku mulai mencium gundukan daging yang sangat menimbulkan Martha t itu, sampai akhirnya aku menemukan lekukan yang lembab berwarna kemerah-merahan. aku makin semangat menjilat- jilat lekukan yang sudah sangat lembab itu. “uuhhh ….. aaahhhhh ….sssttt …. uuuhhhhh” suara erangan makin keras & terasa rambutku dipegang dengan keras dengan gerakan menekan. Hal ini semakin membuat nafsuku berkobar-kobar & makin asik lidahku menjilati lekukan itu, keluar – masuk, ke kiri – kana, ke atas – bawah, demikian berulang ulang sampai pada suatu ketika terasa jambakan pada rambutku makin keras disertai himpitan kaki dikepalaku . “Uuhhhhh ….. aaaahhhh ….. uuuhh” terdengar erangan panjang disertai keluarya cairan yang cukup banyak membasahi mulut & mukaku . Muk aku terasa dihimpit keras sekali sampai-sampai kesulitan untuk bernafas. “Uhhahhhhh” kembali erangan panjang terdengar disertai dengan himpitan & gerataran yang khas, menandakan orgasme telah dicapai oleh Nengsih ade iparku disertai semprotan cairan yang cukup banyak membasahi mukaku . aku peluk dengan kuat kakinya disertai himpitan & tekanan mukaku ke kemaluan Nengsih ade iparku , sebab aku maklum hal seperti inilah yang diinginkan cewek pada ketika mencapai puncak orgasmenya. Beberapa lama kemudian, mulai mengendur himpitan pada mukaku , sampai akhirnya tenang kembali. aku berdiri & ku peluk Nengsih ade iparku dengan mesra “Terima kasih ya A” terdengar bisikan di teling aku . Kejadian-kejadian ini terus kami ulangi jika ada kesempatan, tapi sebab niatku yang tidak ingin merusak adiku sendiri, sampai akhirnya Nengsih ade iparku menemukan jodoh & menikah masih dalam keadaan perawan. Demikian sebagian pengalamanku dengan adik iparku yang cantik.

Adik Iparku Ingin Mendapatkan Klimaxs Organisme