Jomblo Yang Beruntung Di Malam Minggu

By Unknown

Jumat, 24 April 2015

Share :

Tweet

Cerita Dewasa – Jomblo Yang Beruntung Di Malam Minggu – Peristiwa ini berlangsung beberapa bulan yang lalu. Di Sabtu malam yang cerah aku terpaksa menunggu rumah sendirian. Keluarga semua pergi ke Jakarta menghadiri acara pernikahan saudara sepupuku ke Bogor.
Aih lupa , aku perkenalkan diri dulu. namaku Rano 22 tahun. Tampangku biasa-biasa aja dengan kulitku sawo matang. dengan tinggi 175 cm & berat 59 kg. Pembaca mungkin menyangka aku rada gendut. Itu sama sekali tidak tepat karena aku rajin fitness hingga otot-ototku pun terbentuk walaupun tidak sekekar Ade Raiy . . aku tinggal di kota kecil di bagian Barat pantura Jawa Barat. & sekarang aku masih menyandang predikat jomblo. Namun aku selalu enjoy menjalaninya.
Sabtu malam itu tidak seperti biasanya. Teman-temanku yang sebagian jomblo juga (mungkin aku perlu bikin perku mpulan Jomblo Merana, hehehe…) tidak keliatan batang hidungnya. aku yang nungguin rumah sendirian akhirnya cuma bisa duduk sambil mengisap rokok putih di teras depan rumah sambil cuci mata pada cewe-cewe yang lewat di jalan depan rumahku . Tak terasa jam sudah menunjukkan puku l 11 malam. Rasa kantuk sudah mulai menyerang. aku pun bergegas masuk ke rumah. Begitu tanganku hendak meraih gagang pintu, aku dikejutkan suara becak yang direm mendadak. Spontan aku liat ada yang terjadi. Ternyata seorang cewek kira-kira berumur 35 tahunan turun dari becak kemudian membayar ongkos ke abang becak. aku masih terp aku melihat apa yang akan dil aku kan oleh cewekdengan ku lit sawo matang & berwajah sensual itu. Tingginya kira-kira 160 cm & beratnya mungkin 60 kg dengan payudara yang besar kira-kira 35 C & pantat yang besar pula serta perut yang sudah tidak rata lagi. gadis itu memakai baju terusan dengan rambut digelung ke atas menambah kesensualannya.¬ Tanpa dikomando burungku lagi berdiri tegang.
“Permisi…”, suara lembutnya membuyarkan lamunanku . “Eh…iya, Bu…”, jawabku sekenanya. “Pak Darmo nya ada?”
aku jadi bingung karena nama orang tu aku bukan Darmo . Dengan cepat aku baru sadar kalo rumah yang aku tempati sekarang dulu adalah milik Pak Darmo yang sekarang sudah pindah di kota di provinsi Jawa Barat bagian Selatan.
Akhirnya aku jelaskan padanya tentang keadaan ketika ini. Dia pun bingung hendak ke mana karena tidak ada sanak sodara di kota ini. Kemudian aku persilakan masuk gadis itu ke dalam ruang tamu. Setelah melalui percakapan singkat dapat ku ketahui kalo gadis itu bernama bu Mitha , sepupu Pak Darmo dari Boyolali & aku tahu kalo dia telah hidup menjanda selama 11 tahun semenjak kematian suaminya.
“Dik Rano mamah ketika ini bingung mau tidur di mana. Lha wong sudah malam begini. Mau melanjutkan perjalanan sudah tidak ada bis lagi,” kebingungan meliputi dirinya. “Sudahlah bu Mitha …Mamah sementara bermalam di sini dulu. Besok Mamah bisa ke tempat Pak Darmo ,” aku coba menenangkannya sambil mat aku mencuri-curi pandang ke arah gundukan di dadanya yang membusung itu.
Mengetahui hal itu bu Mitha jadi salah tingkah sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya bu Mitha setuju untuk bermalam di rumahku . aku persiapkan kamarku untuk tidur bu Mitha . Tak lupa aku buatkan teh panas untuk menyegarkan bodynya Kemudian aku persilakan bu Mitha untuk membersihkan badan dulu di kamar mandi.
aku menunggu dengan menonton tivi di ruang tengah. Bayangan body montok bu Mitha menjadikan burungku jadi makin berdiri keras. Ditimpali suara kecipakan air di kamar mandi terdengar dari tempatku .
“Mas Rano ..” aku dikejutkan panggilan bu Mitha dari kamar mandi. “Iya Bu… Ada apa?” aku bergegas menuju ke kamar mandi. “Mamah lupa tidak bawah handuk. Mamah boleh pinjem handuk mas Rano ?” terdengar suara bu Mitha dari balik pintu kamar mandi. “Boleh kok, Bu. Saya ambilkan sebentar, Bu”, aku ambil handukku di jemuran belakang.
“Ini Bu handuknya” perlahan pintu kamar mandi dibuka oleh bu Mitha . aku sodorkan handuk ke tangan bu Mitha yang menggapai dari balik pintu. Tak ku sangka sodoran tanganku terlalu keras sehingga mendorong pintu terbuka lebar hingga badanku terhuyung ke depan ikut masuk ke kamar mandi. aku menubruk badan bu Mitha . aku peluk body bugil bu Mitha agar aku tidak jatuh. bu Mitha pun memeluk body ku erat-erat agar tidak terpeleset. “Aahhh…”, bu Mitha menjerit kecil. aku rasakan buah dada bu Mitha yang besar itu dalam pelukanku . Penisku langsung tegang mengenai perus bu Mitha . Beberapa detik kami terdiam.
“Ih, mas Rano kok meluk aku sih…” katanya manja tanpa melepas pelukannya padaku . Wajahku merah padam. aku tidak bisa menyembunyikan hasratku yang meletup-letup. “Kaalauu…akku ¬u lepass …nantii akku liat mamah Martha telaanjaang donggg..”, jawabku terbata-bata dengan nafas tersengal menahan gejolak birahi. aku tekan-tekan penisku yang masih terbungku s celana ke perutnya.
“Aacchh…sungg¬uh nikmat sekali,” batinku karena aku baru pertama kali ini memeluk cewekdalam keadaan telanjang bulat. “Burung mas Rano nakal…” katanya manja sambil tangannya merogoh penisku dari balik celana training yang aku pakai. Dielus & dikocoknya perlahan penisku . “Ouuugghhh…” aku hanya bisa mendesah. “Burung Mas Rano seperti rudal besar sekali…” aku tidak tahu apakah dengan panjang 16 cm & diameter 4 cm itu penisku termasuk besar, entahlah mungkin bu Mitha sebelumnya hanya tahu penis dibawah ukuran ku . & aku pun tidak tinggal diam. aku remes-remes teteknya yang gede itu sambil aku emut putingnya.
“Mmmhhh… enak banget mas…”
Tangan kiriku langsung turun ke vaginanya yang mulai basah itu. aku gesek-gesek dengan jariku & aku mainkan klitorisnya…
“Mas….” hanya itu yang bisa bu Mitha ucapkan dengan mata sayu sementara tangannya masih mengocok penisku dengan pelan. “Mas…Mas Rano … aku wis ora ku at….” suaranya parau “Masukin sekarang ya, Mas….”
aku jadi bingung karena belum pernah ml sebelumnya. Dengan malu-malu aku pun berani kan diri bertanya, “Bu, caranya gimana?” bu Mitha tersenyum genit. “Oh mas Rano masih bujang tong-tong to?” Kemudian bu Mitha membalikan badannya dengan berpegangan pada bak mandi bu Mitha mengambil posisi nungging. aku yang udah gak sabar langsung mengarahkan penisku ke memek yang merah merekah dengan rambut kemaluan yang tercukur rapi tapi gagal karena aku tidak tahu lubang kenikmatan itu. “Sini mas Rano biar aku bantu…” bu Mitha yang mengerti keadaanku langsung menyamber batang penisku kemudian diarahkannya ke lubang memeknya.
Kepala penisku meraba bibir vaginanya. Oouugghhh… sungguh kenikmatan yang luar biasa yang baru aku rasakan. Kemudian aku dorong penisku ke dalam vaginanya bu Mitha . Agak susah memang. “Mas…pelan-pe¬lan. aku udah lama tidak kaya gini…” suara bu Mitha terdengar lirih tertahan. aku majukan lagi penisku hingga tinggal setengahnya yang belum masuk ke lubang kenikmatan. bu Mitha memaju mundurkan pantatnya berulang-ulang.¬ Dan… Sllppp…. kontolku seperti tertelah semuanya oleh vaginanya bu Mitha . aku maju mundurkan penisku dengan cepat seperti yang aku liat di Video porno.
“Ooohhhh….masmhhhh..¬..” hanya itu yang keluar dari mulut bu Mitha . aku merasakan sensasi yang sangat luar biasa…
Dan belum ada 30 kocokan aku merasakan akan memuntahkan Sperma aku .”Bu…¬. aku mau keluar…” aku percepat sodokan-sodokan¬ penisku ke vaginanya bu Mitha . Dengan gerakan yang luwes bu Mitha memutar-mutar pantatnya mengimbangi sodokanku . Melihat goyangan pantat bu Mitha yang erotis itu aku semakin tidak sanggup menahan laju Sperma aku . aku percepat sodokanku …. dan… “Oogghhh¬…..” aku tekan kuat kuat penisku hingga meraba dasar rahim bu Mitha . “Crrootttt..ccrrottt….” penisku menyemburkan sperma sebanyak 15 kali ke vaginanya bu Mitha .
Goyangan-goyang¬an erotis pantat bu Mitha mengiringi siraman Sperma aku . “Oohhhhh….”¬ aku terku lai lemas. aku peluk body bu Mitha dari belakang dengan tangan meremas2 tetek bu Mitha yang besar walopun sudah agak kendur. Sementara penisku yang masih tegang tenggelam dalam vaginanya bu Mitha yang enak itu. Nafas kami masih tersenggal-seng¬gal. Lama kami terdiam meresapi sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dilalui.
“Mas Rano …” bu Mitha lirih memanggilku . “Udahan dulu ya Mas.., aku capek banget. aku mau istirahat dulu”. aku bisa memahami kondisi body bu Mitha setelah melakukan perjalanan panjang.

Jomblo Yang Beruntung Di Malam Minggu